Aroma lebaran kian semerbak

Lebaran tinggal beberapa hari lagi, namun saya masih berkutat dengan kesibukan sehari-hari, sementara tampak sudah banyak orang yang melakukan berbagai persiapan menuju lebaran semisal beli baju lebaran, buat kue lebaran, nyari tiket buat mudik, beli oleh-oleh, service kendaraan dll. Namun berbeda denganku, mungkin karena saya tinggal sendiri, jauh dari keluarga sehingga semua terasa biasa saja, tidak ada hal yang signifikan yang perlu saya persiapkan, persiapannya yang penting puasa tetap full, soal pakaian masih ada baju-baju yang lama jarang terpakai, begitupun soal makanan sepertinya saya akan nebeng dengan teman kerja, hehee.

loc. pelataran masjid al karamah Martapura
Banyak yang nanya kenapa saya tidak mudik? Pertama karena keluarga baru-baru ini telah mengunjungi saya disini, jadi untuk pulang rasanya masih bisa ditahan, terus yang kedua karena ada teman-teman rombongan dari Palangkaraya yang ingin menghabiskan cuti bersamanya di Balikpapan dan Samarinda, maka dari itu sebagai tuan rumah, saya selayaknya bisa menjadi Tour Guide yang baik dan manis buat perjalanan wisata mereka. Disamping itu karena saya ada bisnis online jualan oleh-oleh, tentunya wajib tetap buka disaat yang lain pada libur, sebab pada momen seperti ini kami biasanya panen lebih banyak dari biasanya, heheee...

Bagaimana Memaknai Lebaran?

Memaknai lebaran bagi saya yaitu melakukan ibadah puasa yang mampu memberikan efek positif untuk personalitas diri saya. Rugi dong rasanya berpuasa tapi tidak mengalami kemajuan dalam hidup khususnya dalam hal mentalitas dan sikap.  Lebaran merupakan puncak kemenangan setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan. Ya, kita telah berhasil melewati rintangan-rintangan hawa nafsu dalam diri. Tentunya sebuah tingkah laku yang beradab dapat dibentuk dari pola pembiasaan. Ramadhan ini dapat menjadi bulan pelatihan membiasakan segala tingkah laku yang baik serta menjauhkan diri dari sifat kebinatangan. Kita dapat mengambil banyak pelajaran selama berpuasa, diantaranya:

1. Berlatih untuk tidak serakah

Binatang memiliki sifat khas yaitu serakah, dibulan puasa ini kita dilatih untuk makan seperlunya saja, terbukti saat buka puasa kita hanya mampu memakan hidangan sedapatnya saja meski sebelum berbuka kita nafsunya pengen ini itu, semua ingin dimakan tapi kenyataannya saat berbuka hanya makan sebagian kecil saja, kita sudah kenyang. Hal ini sesungguhnya berarti bahwa secara alamiah, tubuh melatih kita agar makan seperlunya dan sesuai dengan kebutuhan saja. Semoga setelah sebulan berlatih, kita menjadi pribadi yang tidak serakah.

2. Berlatih untuk lebih sabar

Selama berpuasa tubuh kita secara otomatis akan melemah dikarenakan metabolisme tubuh yang menurun, perasaan kita pun perlahan akan lebih tenang. Mungkin ada saatnya ketika amarah muncul, sementara fisik yang lemah akan membuat badan lunglai dan meredam kemarahan tersebut. Hal ini sesungguhnya melatih kita untuk lebih sabar menghadapi pancingan emosi sehingga selama sebulan mengalami pembiasaan ketenangan ini, niscaya seseorang mampu berubah menjadi pribadi yang lebih kuat, lebih dewasa, lebih tenang menghadapi segala siklus kehidupan yang akan dijalani.

3. Berlatih untuk disiplin dan manajemen waktu

Aktifitas selama berpuasa sangat menyita banyak waktu, sementara agenda kegiatan kita masih sama seperti waktu selain bulan Ramadhan. Hal ini membuat kita harus lebih bisa mengatur segala schedule agar tetap bisa terlaksana meski dengan waktu yang sangat singkat dan mepet. Jika kita mampu melatih kedisiplinan dalam manajemen waktu di bulan Ramadhan ini, niscaya dibulan lain semestinya kita lebih bisa mengatur waktu karena waktunya lebih longgar dibandingkan di bulan Ramadhan.

4. Berlatih untuk pola makan sehat

sumber foto: alodokter.com
Selama menjalani puasa kita dituntut untuk memperhatikan asupan yang kita konsumsi, sebab kenyang saja tidak cukup. Waktu untuk makan sangat sedikit karena waktu tidur pun menjadi waktu makan. Untuk itu kita akhirnya belajar untuk memilih makanan dan minuman yang lebih padat gizinya serta meninggalkan makanan yang miskin gizi semisal junkfood atau fastfood. Dengan demikian kebiasaan mengkonsumsi makanan sehat bisa menjadi pola sehari-hari di bulan-bulan berikutnya.

5. Berlatih untuk empati

Dengan berpuasa kita akan merasakan lapar serta dahaga. Selama bulan Ramadhan ini kita benar-benar merasakan apa yang dirasakan oleh orang-orang yang berada di garis kemiskinan, sebagaimana kita ketahui dari data World Bank untuk indonesia hampir 50 persen berada digaris kemiskinan. Semoga dengan berpuasa kita akan lebih berempati dengan orang yang tidak bisa makan dan sering merasa lapar lantaran kemiskinan. Kita selayaknya lebih bisa bersyukur karena kita masih bisa menikmati rezeki dari Allah SWT.

Baiklah sahabat, mudahan persiapan lebaran kali ini lebih bermakna dan bisa meningkatkan kualitas mental dan sikap personaliti kita masing-masing. Jika berkenan silahkan tinggalkan opini sahabat di kolom komentar. Terima kasih ya.


Comments

  1. Pola makanku selama Ramadhan kemarin agak kacau. Banyak jajan di luar :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehee....jajan diluar gak papa yang penting jajanan sehat MB.hehhe

      Delete

Post a Comment