Ada Raja Ampat di Kalimantan

Kalimantan merupakan pulau terbesar yang ada di Indonesia, dengan luas 740.330 km persegi yang dipenuhi dengan rimbunan hutan hujan tropis membentang luas. Penduduknya sendiri masih berpusat di daerah pesisir atau kearah tepi pulau, sebut saja Kota balikpapan yang merupakan kota pantai, samarinda, banjarmasin, dan lainnya dekat dengan perairan laut. Inilah sebabnya kalimantan masih terkategori pulau yang masih sedikit penduduknya dibandingkan dengan luas wilayah yang dimiliki. Ia juga merupakan paru-paru dunia yang harus tetap dilestarikan.

pasar siring tradisional banjarmasin
Nah, berbicara tentang kota-kota di kalimantan, saya kemudian teringat beberapa waktu lalu saya sempat berkunjung ke kota terpadat penduduknya di kalimantan yaitu Kota Banjarmasin kalimantan selatan. Kota yang dijuluki dengan kota seribu sungai ini menyimpan sebuah keindahan tersendiri. Kota yang aku istilahkan sendiri sebagai kota 'jaman dulu' yang mana kalo kita melihat struktur perkotaanya memang masih tampak model kehidupan yang berpusat di sungai. Kita tahu bahwa sebelum dikenal adanya jalan aspal untuk darat, masyarakat jaman dulu menjadikan sungai sebagai lalu lintas utamanya. Tak mengherankan pun disana masih banyak kita temui 'rumah bahari' atau rumah jaman dulu yaitu rumah tradisional orang banjar yang memiliki artisitik kental akan pengaruh melayu dan arab. Kalo kita belajar sejarah tentunya kita ingat ada masa dimana banyak pendatang dari gujarat dan arab untuk berniaga di Indonesia sambil menyebarkan islam di tanah air.


ada raja ampat di kalimantan
Dear sahabat, awalnya saya tidak tahu tentang banyak tempat disini, namun beruntung ada teman saya namanya razma ,dia orang asli banjar dan sangat berkeinginan untuk mengenalkan banjar dengan segala budaya dan keindahannya. Dia sangat antusias sehingga apapun tentang banjar selalu ia respon positif. Singkat cerita, kami lalu buat jadwal untuk traveling ala kadarnya, dengan menggunakan sepeda motor vario miliknya, saya diajak ke banyak tempat disini. Dari sekian banyak tempat ada satu tempat yang menurutku sungguh eksotis dan masih banyak area yang bisa dieksplore disini, yaitu kawasan Mandiangin dan riam kanan. Tempat ini dapat ditempuh sekitar satu jam dari Kota Banjarmasin atau 30 menit jika ditempuh dari Kota Banjarbaru.

Kami memulai perjalanan kami dari arah Kota Banjarbaru, kami sarapan nasi kuning 'bumbu habang' yaitu nasi kuning yang diberi lauk ikan haruan (gabus), telor atau lainnya dengan disiram saos berwarna habang (merah). Mayoritas orang banjar sarapan dengan nasi kuning, atau lontong yang disiram dengan kuah santan pedas, orang-orang tampak lahap menyantapnya meski aku sendiri tidak begitu suka, ya mungkin karena saya tidak suka makanan yang terlalu kental kuah santannya. Makanan yang merakyat ini banyak dijual di sepanjang perjalanan dan bahkan hampir seluruh kota banyak pedagang yang menjual makanan ini. Singkat cerita kami melaju ke arah timur Kota Banjarbaru dimulai dari titik bundaran besar banjarbaru, sekedar info bundaran ini merupakan salah satu icon Kota Banjarbaru.

banyak nge trail saat di tahura 
Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Tahura Sultan Adam, merupakan hutan lindung yang meliputi beberapa bukit dan gunung. Ditempat ini banyak hal yang bisa dilakukan, bisa sebagai area camping, touring, mendaki, trail dll. Yang jelasnya disini kita bisa menyelaraskan diri dengan alam, mendengarkan kicau burung, rimbunan pohon serta melihat view dari puncak. Saya pun tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Aku memulai dengan menghampiri taman rusa asli kalimantan, memberi mereka makan, berfoto sambil membelai rusa yang jinak-jinak ini. Setelah itu kami menggunakan sepeda motor menuju bukit tirai hujan, disini ada air terjun yang dasarnya batuan gunung, air terjunnya tidak begitu tinggi namun air mengalir diatas batuan demi batuan sehingga membentuk kolam-kolam kecil yang
bertingkat-tingkat. Untuk sampai ke air terjun tirai hujan ini, sepeda motor hanya bisa sampai di kaki bukit, lalu kita harus berjalan kaki sekitar 150 meter mendaki untuk sampai ke air terjun ini.

rusa asli kalimantan
air terjun tirai hujan
Setelah puas berbasah-basahan di air terjun, kami pun melanjutkan perjalanan ke arah benteng dan bukit tengger yang masih satu kawasan Tahura sultan adam. Sepanjang perjalanan ke arah puncak ini kita banyak disuguhi pemandangan yang menyejukkan mata dengan hamparan hijau dan pandangan ke kota banjarbaru nun jauh disana. Namun sebelum sampai kepuncak bukit tengger,Razma mengajak saya makan siang di kolam belanda, sebuah kolam yang banyak pengunjung yang diseberangnya ada warung dengan view hamparan hijau membentang. Indomie goreng pun akan terasa sangat nikmat ketika menyantapnya ditempat ini. Setalah tuntas makan, kami melanjutkan ke arah bukit tengger sekitar 2-3 km. Kami sempat beberapa kali mampir untuk berfoto karena viewnya sangat indah. Sepeda motor hanya boleh diparkir dibawah bukit tengger. Untuk sampai ke puncak kita harus berjalan kaki melewati jalan setapak sekitar 150 meter mendaki. Semakin ke atas, angin juga semakin kencang, sekedar info bahwa diarea ini sering dijadikan areal camping sambil menanti sunrise.


Lantas Mana Raja Ampatnya Kalimatan? Nah inilah yang ingin saya lanjutkan ceritanya.


view dari matang kaladan
Setelah puas berfoto di puncak tengger, kami pun pulang meninggalkan tahura karena kami juga mengejar keterbatasan waktu saya yang hanya sehari, jadi traveling harus selesai sampai sore saja. Singkat cerita kami meluncur meninggalkan tahura dan menuju ke spot lain yaitu "Matang Kaladan". Dari Tahura jarak menuju matang kaladan tinggal 20 menitan saja. Diperjalanan kami melewati sungai kambang, ini merupakan spot yang banyak orang kunjungi untuk menikmati mandi di sungai, sungainya tampak seperti arus jeram dengan air yang bertingkat-tingkat.

Kini tibalah saatnya kami sampai di Bukit matang kaladan yang kami tempuh dengan trail ke puncak sekitar 200 meter. Karena sangat curam pihak pengelola telah menyediakan tali tambang untuk kita pegangan sambil menaiki jalan setapak yang kemiringannya 45-50 derajat tersebut. Dengan nafas ngos-ngosan, rasa lelah kita akan terbayar dengan melihat pemandangan yang tampak mirip seperti raja ampat. Meski tentunya beda karena bukan perairan laut, namun landscape nya benar-benar mirip dengan raja ampat, setidaknya ini menurut pendapat beberapa orang yang aku tanyain ketika berada disana. Kalo menurut sahabat gimana? komen yaa hehehee...

Di puncak Matang kaladan kita hanya bisa melihat view riam kanan, namun sebetulnya masih banyak sekali spot yang ada di kawasan riam kanan yang tidak sempat saya kunjungi karena keterbatasan waktu seperti misalnya pulau pinus yang untuk sampai kesananya, kita harus menempuh perjalanan dengan menggunakan kelotok, ataupun air terjun lembah kahung yang juga sama harus menyeberangi pulau, serta masih banyak objek lainnya. Di puncak matang kaladan ini kita melihat dari jauh deretan pulau-pulau ditengah perairan yang luas serta hamparan hijau yang membentang sejauh mata memandang. Untuk traveling mengitari spot-spotnya sebenarnya kita masih perlu dua atau tiga hari lagi, namun sayang sekali perjalanan ini harus berakhir karena saya harus pulang segera ke Kota Banjarbaru untuk urusan yang lain. Kalau sekarang saya hanya bisa melihat view nya saja, maka saya berharap di traveling banjar berikutnya dapat mengunjungi seluruh spot di raja ampatnya kalimantan ini.

Comments

  1. Ulun katuju wan tulisan ikam ini. Bagitu banyak potensi wisata yang perlu digali lagi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ohh Pian urang Banjar jua kah...geh bujur pank banyak lagi wisata di Banjar ni Nang harus dimaksimalkan potensinya...

      Delete
  2. belum pernah ke raja ampat jadi belum bisa konfirm mas

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya gak papa mas Adam yang penting udah mampir di blog ini ...tulisan baru Adam nanti share juga biar kita bisa blog walking...

      Delete
  3. Ayo ke Kalsel lagi... ditunggu ya. Kita berarung diwaduk Riam Kanan atau explore sisi kiri Riam Kanan lwat darat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa makasih banyak ya udah jadi guide wisata di Kalimantan Selatan.... recommended lahh...

      Delete
  4. Banyak tempat wisata yang masih alami ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kak..masih banyak objek yang berpotensi untuk wisata di Kalimantan...

      Delete
  5. Ya Allah cantik ya. Mau kesini. Eh, di Kalimantan banyak banget tempat yang alami yang jarang dieksplore ya. Saya suka tuh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayo kak kita jadwalin jalan-jalan bareng komunitas yuk....

      Delete
  6. Baru tahu ada Raja Ampat versi Borneo.

    Kalau ke Bukit Tirai Hujan kudu bawa baju ganti nih.
    Apakah ada warung di sekitar?

    Jadi, menurut Mas kalau mau ke Raja Ampat Borneo ini, total perjalanan sebaiknya berapa hari?

    Kalau mau tahu cerita Derawan, boleh juga mampir di blog aku ya.
    Kata kuncinya pakai 'Derawan' saja. Ntar semua artikel tentang Derawan akan tayang deh :)




    ReplyDelete

Post a Comment